KELOMPOK:
Inna Sholikah (J31012005)
Rusmah Suci A (J3101200)
Fiqi Dwi Kartika (J310120023)
Katria Ravita E (J310120018)
Rieny Hutami E (J310120036)
IEM
(GALAKTOSEMIA DAN FENILLETONURIA)
IEM
Inborn errors of metabolism (IEM)
merupakan gangguan metabolisme bawaan dari sekelompok grup dengan kecatatan
(defek) pada gen tunggalnya sehingga terjadi hambatan atau blokade jalur
metabolisme yang akan menyebabkan akumulasi substrat yang jalurnya dihambat
atau akan terjadi kekurangan jumlah produk yang dihasilkan.
KLASIFIKASI
IEM
1. Asidemia
organik, yang disebabkan oleh metabolisme protein, lemak atau karbohidrat
yang tidak normal dan ditandai dengan asidosis metabolisme dengan ketosis. Contoh methylmalonic
atau asidemia propionik, defisiensi karboksilasi multipel.Tanda utama dari kelompok
ini yaitu muntah, tanda ensefalopati, neutropenia dan trombositopenia.
2. Defek
pada oksidasi asam amino, merupakan tipe gangguan asam organik yang memiliki
karakteristik berupa hipoketotik hipoglikemia, hiperamonemia dan kardiomiopati
serta dapat juga terjadi sindrom Reye. Contoh defek pada
oksidasi asam amino antara lain : defisiensi acyl-CoA dehidrogenase rantai pendek,
sedang dan rantai panjang.
3. Asidosis
laktat primer, sering muncul bersamaan dengan asidosis laktat berat. Contoh
dari asidosis laktat primer antara lain : piruvat dehidrogenase, piruvat
karboksilase dan defisiensi sitokrom oksidase.
4. Aminoasidopati,
merupakan kelompok kelainan yang sangat heterogen. Contoh dari aminoasidopati
antara lain fenilketonuria, tirosinemia herediter, hiperglisinemia non ketotik,
maple syrup urine disease (MSUD) dan homosistinuria.
5. Defek
pada siklus area, dihasilkan dari ketidakmampuan untuk mendetoksifikasi
nitrogen dan dikarakteriasikan sebagai hiperamonia berat dan alkalosis
respiratorik dengan onset muncul setelah umur 24 jam . contoh defek pada siklus
urea antara lain : sitrulinemia, defisiensi ornitin transcabamilase dan
arginosuksinit asiduria.
6. Gangguan
metabolisme karbohidrat, merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memetabolisme gula spesifik, sintesis
glukosa aberan atau kelainan glukoneogenesis. Gangguan metabolisme karbohidrat
dapat muncul dengan hipoglikemia, hepatosplenomegali, asidosis laktat atau
ketosis.Contoh dari gangguan
metabolisme karbohidrat antara lain : galaktosemia, intoleran fruktosa
herediter, defisiensi fruktosa 1,6-difosfat dan penyakit penyimpanan glikogen.
7. Gangguan
penyimpanan lisosomal, disebabkan oleh akumulasi glikoprotein, glikolipid, atau
glikosaminoglikan di dalam lisosom pada berbagai jaringan.Gangguan ini biasanya
muncul di kemudian hari pada bayi, tidak memiliki abnormalitas laboratorium
yang spesifik, tambak adanya tekstur wajah yang kasar dan neurodegenerasi serta
menunjukkan proses degeneratif yang bersifat progresif.
GALAKTOSEMIA
DAN FENILKETONURIA
- GALAKTOSEMIA
Penyakit akibat
kelainan genetik yang paling sering terjadi adalah kelainan metabolisme
karbohidrat. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang mempunyai
jenis-jenis beragam diantaranya glukosa, sukrosa, dan fruktosa.
Kelainan
metabolisme karbohidrat biasanya terjadi karena ketidakmampuan tubuh memiliki
enzim pemecah beberapa jenis karbohidrat tersebut sehingga KH yang akan
terpecah dalam tubuh tidak dapat termetabolisme.
Galaktosemia
dibagi menjadi 3, yaitu:
- Tipe 1 (Galaktosemia klasik), merupakan kasus yang paling sering terjadi dan merupakan bentuk kasus yang sangat berat. Hal ini disebabkan karena defisiensi galaktosa - 1 fosfat uridil transferase (GALT)
- Tipe 2 (defisiensi galaktokinase), disebabkan karena defisiensi galaktosa kinase (GALK/GALK1)
- Tipe 3 (defisiensi galaktosa epimerase), disebabkan karena defisiensi galaktosa-6-fosfat epimerase (GALE)
PATOFISIOLOGI
Pada awalnya
pasien penderita kelainan ini tampak normal secara fisik, namun setelah
beberapa hari maupun beberapa minggu kemudian terlihat penurunan nafsu makan
juga terjadi mual dan muntah, tubuh tampak kuning seperti hepatitis (jaundice)
dan pertumbuhan yang normal seperti anak biasanya terhenti. Ini akan menjadi
bahaya jika pengobatan terlambat diberikan, akibatnya adalah anak akan memiliki
tubuh yang pendek dan mengalami penurunan mental.
Etiologi
Galaktosemia
Galaktosemia
disebabkan oleh tidak adanya atau defisiensi berat enzim galaktosa-1-fosfat
uridiltranferasa ( Gal-1-PUT). Enzim ini penting untuk mengubah galaktosa
menjadi glukosa, karena laktosa
yang merupakan gula utama susu adalah disakarida yang mengandung glukosa dan
galaktosa. Bayi dengan kondisi ini secara cepat menderita galaktosemia jika
disusui baik dengan ASI atau susu formula sapi.
Galatosemia
merupakan penyakit resesif autosom pada metabolisme galaktosa yang terdapat
pada sekitar 1 dalam 60000 bayi baru lahir. Gejala klinis awal adalah kegagalan
pertumbuhan.
Pasien dengan galaktosemia,
dilarang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung galaktosa, seperti susu
yang kaya akan galaktosa. Karena kelainan ini merupakan herediter yang dibawa
oleh ibu atau ayahnya, seorang wanita yang diduga membawa gen untuk penyakit
ini sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktose selama kehamilan.
Galaktosemia
dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang berupa kegagalan ovarium prematur dan gambaran neuropsikiatrik
seperti gangguan fungsi kognitif , kesulitan
belajar, perubahan perilaku seperti kecenderungan menarik diri dari
lingkungan dan kesulitan berbicara,
katarak, sirosis hati, retardasi mental, septikemia oleh bakteri E.coli, tremor
dan fungsi motorik yag tidak dapat dikendalikan,
ataksia, serta penurunan kepadatan mineral
tulang.
Gejala
Galactosemia
Galaktosemia klasik
(Galaktosemia Tipe I):
Katarak
Gangguan
emosi (lekas marah)
Sirosis hepar
Kerusakan ginjal
Kesulitan bicara
Keterbelakangan mental atau retardasi mental
Gangguan Fungsi motorik : tremor, gangguan
koordinasi, gangguan keseimbangan, gaya berjalan dan ataxia.
Gagal
tumbuh
Galaktosemia
tipe II menyebabkan masalah klinis yang lebih sedikit daripada galaktosemia tipe klasik. Bayi yang
menderita galaktosemia tipe II akan menderita
katarak dan juga komplikasi
jangka panjang. Tanda dan gejala galaktosemia tipe II bervariasi mulai dari
yang ringan hingga berat dan dapat juga terjadi katarak, pertumbuhan dan
perkembangan yang terhambat, ketidakmampuan itelektual, penyakit hati dan
masalah pada ginjal.
Penderita
Galaktosemia biasanya mengalami Ikterus. Ikterus merupakan timbulnya warna agak
kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera). Hal ini dapat terjadi bila
hati gagal mengangkut, menyimpan atau mengkonjugasi bilirubin.
Pencegahan
Karena galaktosemia adalah
penyakit genetik resesif, biasanya terdeteksi pada Newborn, karena sebagian
besar orang tidak menyadari bahwa mereka adalah pembawa mutasi gen penyakit
ini. Keluarga seorang anak yang telah didiagnosis dapat memiliki tes DNA yang
dapat memungkinkan saudara jauh lainnya untuk menentukan status operator
mereka. Calon orangtua melakukan perencanaan keluarga atau untuk mempersiapkan
anak dengan keadaan khusus. Anak-anak lahir dengan galaktosemia harus
diletakkan pada diet khusus segera, untuk mengurangi gejala dan komplikasi dari
penyakit.
Penatalaksanaan
Gizi
Penatalaksanaan gizi
galaktosemia melalui diet intervensi, dengan segera intervensi diet
ditunjukkan pada bayi yang Galt aktivitas enzim kurang dari 10% dari aktivitas
pengendalian dan yang RBC galaktosa-1-fosfat lebih besar dari 10 mg / dL.
Karena 90% dari sumber karbohidrat baru lahir adalah laktosa dan susu manusia
mengandung 6% -8% laktosa, susu sapi 3% -4% laktosa, dan susu formula yang
paling eksklusif laktosa 7%, semua produk susu harus segera diganti oleh
formula yang bebas laktosa. Pembatasan
diet pada semua makanan yang mengandung laktosa.
Kriteria berikut telah
digunakan untuk menilai kepatuhan diet:
- Ketat kepatuhan: hati-hati menghindari semua makanan yang mengandung laktosa
- Fair kepatuhan: menghindari semua produk susu
- Miskin kepatuhan: menelan beberapa produk susu
- Orang tua harus dididik tentang perlunya seumur hidup untuk beberapa pembatasan diet.
B.
FENILKETONURIA
Fenilketonuria adalah
suatu kelainan di dalam tubuh, dimana tubuh tidak dapat memproduksi enzim yang berfungsi menguraikan
asam amino esensial fenilalanin menjadi asam amino non esensial tirosin.
Etiologi
Fenilketonuria
Fenilalanin yang berlebihan
normalnya diubah menjadi tirosin (jenis asam amino yang lain) dan dibuang
keluar tubuh. Tanpa enzim yang mengubah fenilalanin menjadi tirosin,
fenilalanin terakumulasi di dalam darah dan bersifat toksik pada otak, sehingga
menyebabkan gangguan intelektual.
Pengaruh terhadap cara
tubuh memproses makanan: anak-anak tidak dapat memproses komponen protein (asam
amino) yang disebut fenilalanin karena kurangnya enzim yang sesuai. Akibatnya, fenilalanin terakumulasi
dalam darah dan menyebabkan kerusakan otak dan keterbelakangan mental.
Gejala
Awalnya
bayi dengan PKU lahir dengan normal dan tidak menimbulkan gejala. Kebanyakan
penderitanya memiliki mata yang biru, rambut dan kulit yang lebih cerah atau
terang daripada anggota keluarganya yang lain. Sekitar lebih 50% bayi PKU (penderita fenilketonuria)
memiliki gejala awal seperti muntah, rewel, dan bintik-bintik merah pada kulit
(eczema-like rash).
Gejala-gejala lain yang bisa
ditemukan yaitu :
Kejang
Mual
Muntah
Ruam
seperti eksim, kulit, mata
Rambut
berwarna lebih terang daripada anggota keluarga yang lain
Tidak
tahan terhadap cahaya
Tubuh
berbau apek
Keterbelakangan
mental
Perilaku
agresif atau suka mencederai diri sendiri
Hiperaktif
Kadang
terdapat gejala-gejala psikiatri.
Gejala
PKU sebenarnya dapat dihindari dengan “newborn screening” (pemeriksaan awal) dan
identifikasi dini. Tetapi jika penyakit ini tidak diobati, bayi mengalami
kerusakan otak parah. Kerusakan ini dapat menyebabkan epilepsi, masalah
perilaku, dan menghambat pertumbuhan bayi.
Fenilketonuria
pada wanita hamil memberikan dampak yang besar terhadap janin yang
dikandungnya, yaitu menyebabkan keterbelakangan mental dan fisik. Bayi terlahir
dengan kepala yang kecil (mikrosefalus) dan penyakit jantung. Jika selama hamil
dilakukan pengawasan ketat terhadap kadar fenilalanin pada ibu, biasanya bayi
yang lahir akan normal.
Pencegahan
Awal diagnosis
dengan amniocentesis atau chorionic villus sampling pada minggu-minggu pertama
kehamilan. Deteksi mereka adalah bagian dari tes dilakukan untuk bayi baru
lahir biasanya sebagai bagian dari program skrining metabulopatias (cacat
metabolisme) didorong oleh Otoritas Kesehatan. Diet rendah fenilalanin harus
dimulai sebelum minggu keempat kehidupan. Konseling genetik untuk orang tua.
Penatalaksanaan
Gizi
a. Penghindaran protein dalam diet
Intervensi
utama atau terapi adalah penghindaran protein dalam diet. Fenilalanin diperoleh
dari diet. Makanan kaya protein seperti daging harus dihindari. Protein yang
aman atau pengganti diformulasikan secara khusus perlu dimulai. Diet anak
tumbuh dengan PKU perlu ketat dipantau dan dikontrol. Fenilalanin ditemukan di
telur, daging, susu, serta pemanis buatan (aspartam) dll.
b.
Khusus susu formula untuk bayi yang baru lahir
Dalam
bayi yang baru lahir formula bebas dari fenilalanin dimulai segera setelah
diagnosis dibuat, menyusui diberikan bersama dengan formula yang di bawah
bimbingan ahli gizi. Asupan rumus tersebar sepanjang hari untuk mencegah darah
tingkat fluktuasi.
Total
asam amino asupan setidaknya 3 g/kg/day termasuk 25 mg tirosina/kg/hari
dianjurkan pada anak di bawah usia dua tahun
c.
Diet untuk remaja dan orang dewasa
Beberapa
merekomendasikan fenilalanina diet bebas untuk hidup. Beberapa merekomendasikan
relaksasi setelah usia 12 tahun. Diet perlu dipulihkan selama kehamilan dan
jika gejala muncul di masa dewasa.
Klasifikasi
makanan
Prevalensi
Angka
insiden galaktosemia di populasi sangat bervariasi, yaitu 1 kasus per
40.00-60.00 orang di Amerika Serikat, 1 kasus per 70.000 rang di Inggris dan 1
kasus per 20.000 orang di Irlandia.
Galaktosemia merupakan kasus yang sering dijumpai diantara populasi wisatawan
Irlandia. Di Asia kasus dari galaktosemia lebih jarang ditemukan. Di Indonesia
sendiri belum ada data mengenai angka insiden dari kasus galaktosemia
Menurut hasil penelitian penderita Fenilketonuria PKU
(penderita fenilketonuria) sangat jarang ditemukan. Di
Amerika dilaporkan kemungkinan penderita ini 1:15.000 orang saja,
sedangkan di Indonesia sendiri belum ada laporan kasus PKU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar