SEJUTA
MANFAAT TEMPE BAGI KESEHATAN
Makalah
ini Disusun untuk memenuhi
Tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
dengan
Dosen Drs. DJoko Sarwono, M.Pd
Disusun
Oleh :
FIQI
DWI KARTIKA
SEMESTER
1
J310120023
GIZI
STRATA 1
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
DAFTAR
ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah …………………………………………………. 1
B. Perumusan
Masalah ……………………………………………………… 2
C. Tujuan
Penulisan ………………………………………………………… 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Kandungan
Gizi dan Manfaat Tempe …………………………………... 3
B. Proses
Pembuatan Tempe ………………………………………………. 8
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
…………………………………………………………..... 10
B. Saran
…………………………………………………………………... 10
Daftar
Pustaka
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Indonesia
merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai
terbesar di Asia. Sebanyak 50 % dari konsumsi kedelai Indonesia diperoleh dalam
bentuk tempe. Konsumsi tempe rata-rata pertahun di Indonesia saat ini sekitar
6,45 kg/orang. Sebagai sumber bahan pangan , tempe merupakan salah satu makanan
pokok yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tempe
adalah makanan murah dengan kandungan gizi yang sangat tinggi. Tak heran jika
tempe menjadi makanan yang populer di Indonesia. Masyarakat luas menjadikan
tempe sebagai sumber protein nabati , selain itu harganya juga murah. Tempe
yang tidak dilakukan pengolahan atau penanganan lebih lanjut akan cepat
mengalami pembusukan. Tempe yang sudah busuk masih bisa dimanfaatkan sebagai
bahan masakan namun fungsinya telah banyak mengalami penurunan.
Menurut
dinas kesehatan , komposisi gizi tempe baik kadar protein , lemak dan
karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena
adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe maka protein , lemak
dan karbohidratnya pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh
dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu , tempe sangat baik
untuk diberikan kepada segala kelompok umur ( dari bayi hingga lansia ) sehingga
bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Dari
penjelasan di atas , penulis membuat makalah dengan judul Sejuta Manfaat Tempe
Bagi Kesehatan , untuk mengetahui pengetahuan bagi pembaca.
B.
Rumusan
Masalah
A. Mengapa
tempe dijadikan salah satu makanan pokok yang dibutuhkan oleh tubuh ?
B. Kandungan
gizi apa sajakah yang terdapat dalam tempe ?
C. Bagaimanakah
khasiat dan manfaat tempe bagi kesehatan ?
C.
Tujuan
Penulisan
A. Mengetahui
kandungan gizi pada tempe
B. Mengetahui
manfaat tempe bagi kesehatan
C. Mengetahui
proses pembuatan tempe
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kandungan
Gizi dan Manfaat Tempe
Tempe mungkin adalah makanan rakyat yang murah , tetapi
rasanya sangat gurih dan enak. Yang terpenting , manfaat tempe untuk kesehatan
tidak tanggung-tanggung. Tempe juga bisa dikonsumsi oleh semua orang dan tidak
ada satupun penyakit yang membuat seseorang harus berpantang makan tempe karena
tempe tidak mempunyai efek buruk sama sekali.
Kandungan dari tempe adalah kaya akan serat dan protein
yang tinggi. Tempe juga merupakan makanan yang tidak mengandung lemak dan
kolestrol sama sekali. Tempe juga mengandung kalsium yang sangat tinggi dan
menjadi sumber vitamin B kecuali vitamin B12 yang terkandung di bahan makanan
hewani.
Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas,
sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit
degenerative (aterosklerosis,jantung koroner,diabetes mellitus,kanker dan
lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat anti bakteri penyebab
diare,penurun kolestrol darah,pencegah penyakit jantung,hipertensi dan
lain-lain.
Para ahli diet mengatakan bahwa CMP mengandung zat
seperti genestein dan isoflavon yang sangat bermanfaat untuk tubuh. Selain itu
, tempe juga mengandung banyak serat yang memiliki manfaat untuk memperlancar
penyebaran.
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak dan
karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena
adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe maka protein,lemak
dan karbohidratnya pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh
dibandingkan yang terdapat dalam kedelai.
Oleh karena itu , tempe sangat baik untuk
diberikan kepada segala kelompok umur, sehingga disebut sebagai makanan semua
umur.
Dibandingkan
dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara
kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen
terlarut,asam amino bebas, asam lemak bebas , nilai cerna, nilai efisien
protein serta skor proteinnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih
mudah dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada
dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi
buruk dan diare kronis.
Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita
gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat.
Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa,
yaitu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi ( kembung perut ).
Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe
untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari
yang terdiri dari nasi, jagung atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila
ditambah tempe.
Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk
meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe,
jagung-tempe, gaplek tempe dalam perbandingan 7:3 , sudah cukup baik untuk
diberikan kepada anak balita.
Asam Lemak
Selama proses fermentasi tempe,terdapat tendesi adanya
peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak
tidak jenuh majemuk meningkat jumlahnya.
Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit
mengalami penurunan,sedangkan kenaikan terjadinya pada asam oleat dan linoleat
(asam linoleat tidak terdapat pada kedelai). Asam tidak jenuh mempunyai efek
penurunan terhadap
kandungan kolesterol
serum , sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
Vitamin
Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air
(vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A,D,E dan K). Tempe merupakan
sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam
tempe antara lain vitamin B1(tiamin), B2(riboflavin) , asam pantotenat ,asam
nikotinat (niasin) , B6 (piridoksin) ,dan B12 (sianokobalamin).
Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan
tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian),
namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber
vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12
paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai
33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali,
piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali,
dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang
tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter
freundii
Kadar vitamin B12 dalam tempe
berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini
telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya
vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir
akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu
hariannya.
Mineral
Tempe
mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral
besi,tembaga,dan zink berturut-turut adalah 9,39 ; 2,87 ; dan 8,05 mg setiap
100 g tempe.
Kapang tempe dapat menghasilkan
enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat(yang mengikat beberapa mineral)
menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral
tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk
dimanfaatkan tubuh.
Antioksidan
Di dalam
tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti
halnya vitamin C,E dan karotenoid ,isoflavon juga merupakan antioksidan yang
sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.
Dalam
kedelai terdapat tiga jenis isoflavon yaitu daidzein,glisitein dan genistein.
Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat
antioksidan faktor II yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan
dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintetis pada saat terjadinya
proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne
bacterium.
Penuaan
dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung
antioksidan yang cukup. Karena tempe merupakan sumber antioksidan yang baik ,
konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses
penuaan dini.
Penelitian
yang dilakukan Universitas North Carolina, Amerika Serikat menemukan bahwa
genestein dan fitoesterogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat
mencegahkanker prostat dan payudara.
Manfaat Tempe Bagi Kesehatan
Berikut
adalah beberapa manfaat tempe yang bisa kita dapatkan dengan mengkonsumsinya :
1. Mampu menyembuhkan diare
2. Menurunkan tekanan darah
3. Menurunkan kadar kolesterol yang ada
dalam tubuh kita
4. Merupakan salah satu makanan
antikanker
5. Mampu mencegah osteoporosis
6. Mencegah anemia
7. Kaya antioksidan alami yang mampu
meningkatkan kekebalan tubuh
8. Kaya akan serat yang mampu
melancarkan pencernaan
9. Mampu mencegah timbulnya hipertensi
10. Mencegah penyakit jantung
Itulah beberapa manfaat tempe yang
bisa kita dapatkan. Untuk itulah bagi anda yang merasa mempunyai penyakit
ataupun gejala penyakit seperti yang telah disebutkan di atas bisa juga
mengkonsumsi tempe untuk mengatasinya. Namun bukan sembarang tempe, tempe yang
anda konsumsi harus higienis dan sehat.
8
B.
Proses Pembuatan Tempe
Tempe berbungkus daun pisang yang dijual di pasar
tradisional Indonesia.
Terdapat berbagai
metode pembuatan tempe. Namun, teknik pembuatan tempe di Indonesia secara umum
terdiri dari tahapan perebusan,perendaman,dan pengasaman,pencucian,inokulasi
dengan ragi, pembungkusan dan fermentasi.
Pada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai direbus.
Tahap perebusan ini berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai
menyerap air sebanyak mungkin. Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji
kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap perendaman.
Kulit biji kedelai dikupas pada tahap pengupasan agar
miselium fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi. Pengupasan
dapat dilakukan dengan tangan, diinjak-injak dengan kaki,atau dengan alat
pengupas kulit biji.
Setelah dikupas, biji kedelai direndam. Tujuan tahap
perendaman ialah untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya
fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan fungi. Fermentasi asam laktat terjadi dicirikan oleh
munculnya bau asam dan buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri
Lactobacillus. Bila pertumbuhan bakteri asam laktat tidak optimum (misalnya di
negara-negara subtropics). Asam perlu ditambahkanpada air rendaman. Fermentasi
asam laktat dan pengasaman ini ternyata juga bermanfaat meningkatkan nilai gizi
dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.
Proses pencucian akhir dilakukan untuk menghilangkan
kotoran yang mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai
tidak terlalu asam. Bakteri dan kotorannya dapat menghambat pertumbuhan fungi.
Inokulasi dilakukan dengan penambahan inokulum,yaitu ragi
tempe atau laru. Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada
daun waru atau daun jati (disebut usar ; digunakan secara tradisional ), spora
kapang tempe dalam medium tepung (terigu,beras,atau tapioka ; banyak dijual di
pasaran), ataupun kultur
9
R.oligosporus murni
(umum digunakan oleh pembuat tempe di luar Indonesia). Inokulasi dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu (1) penebaran inokulum pada permukaan kacang
kedelai yang sudah dingin dan dikeringkan, lalu dicampur merata sebelum
pembungkusan.(2) inokulum dapat dicampurkan langsung pada saat perendaman
dibiarkan beberapa lama lalu dikeringkan.
Setelah diinokulasi,biji-biji kedelai dibungkus atau
ditempatkan dalam wadah untuk fermentasi. Berbagai bahan pembungkus atau wadah
dapat digunakan (misalnya daun pisang,daun waru,daun jati,plastis,gelas,kayu),
asalkan memungkinkan masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen
untuk tumbuh. Bahan pembungkus dari daun atau plastik biasanya diberi
lubang-lubang dengan cara ditusuk-tusuk.
Biji-biji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami
proses fermentasi. Pada proses ini kapang tumbuh pada permukaan dan menembus
biji-biji kedelai,menyatukannya menjadi tempe. Fermentasi dapat dilakukan pada
suhu 20oC – 37oC selama 18-36 jam. Waktu fermentasi yang
lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan suhu
yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun
biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Dari
uraian di atas , penulis menyimpulkan bahwa tempe merupakan makanan yang tidak
mengandung lemak dan kolestrol tetapi mengandung kalsium yang sangat tinggi
,menjadi sumber vitamin B , mengandung antibiotik yang tinggi serta mengandung
serat yang tinggi sehingga tempe ini sangat baik untuk pencernaan dan dapat
dikonsumsi setiap hari tanpa resiko.
2. Kandungan dari tempe adalah kaya akan serat
dan protein yang tinggi dan memiliki olahan fermentasi yang baik sehingga
apabila dibandingkan dengan kedelai yang lain , manfaat tempe ini sangat besar.
Oleh sebab itu, tempe juga akan menjaga tubuh kita dari
serangan penyakit. Maka tempe juga merupakan salah satu makanan yang wajib
dimakan.
B.
Saran
Konsumsilah tempe yang bersih dan higienis agar kandungan
gizi dan nutrisi yang anda dapatkan lebih maksimal dan anda bisa menikmati
makanan kaya akan manfaat ini dengan sangat murah.
10
DAFTAR
PUSTAKA
Freddish. 2011.
“Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe” (online),
(http://Freddish.wordpress.com/2007/10/04.,
diakses tanggal 7 desember 2011).
Hasibuan ,
Rusli. 2011. “Cara Membuat Tempe”
(online), (http://www.Juragan
Unik.com, diakses tanggal 7
desember 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar